Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengambil keputusan penting untuk menunda kunjungan yang direncanakan ke Arab Saudi. Langkah ini diambil setelah adanya pertemuan tingkat tinggi antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang berlangsung di negara Teluk tersebut. Zelenskiy menjelaskan bahwa ia tidak ingin memberi “legitimasi” pada pertemuan tersebut, yang dianggapnya tidak sesuai dengan posisi Ukraina dalam konflik dengan Rusia.
Alasan di Balik Penundaan Kunjungan Zelenskiy
Keputusan Presiden Zelenskiy untuk menunda perjalanan tersebut diumumkan melalui sebuah pernyataan resmi dari kantor kepresidenan Ukraina pada Senin, 19 Februari 2025. Kunjungan yang semula direncanakan sebagai bagian dari upaya diplomasi untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara di Timur Tengah, kini terpaksa ditunda karena pertimbangan politis yang sensitif.
Zelenskiy menegaskan bahwa ia tidak ingin memberikan dukungan atau legitimasi terhadap pertemuan yang melibatkan AS dan Rusia, dua negara yang terlibat dalam peran besar dalam konflik yang masih berlangsung antara Ukraina dan Rusia. “Kami sangat menghargai hubungan kami dengan Arab Saudi, tetapi dalam situasi saat ini, saya merasa sangat penting untuk menjaga prinsip-prinsip yang kami perjuangkan di Ukraina. Kami tidak bisa membiarkan situasi politik yang sedang berlangsung di Timur Tengah memberi legitimasi pada pertemuan dengan Rusia,” ujar Zelenskiy dalam konferensi pers yang diadakan di Kyiv.
Pertemuan AS-Rusia di Arab Saudi: Isu yang Memicu Kontroversi
Pertemuan antara AS dan Rusia di Arab Saudi pada minggu lalu menarik perhatian internasional karena dianggap sebagai upaya kedua negara untuk membuka kembali jalur diplomasi terkait perang di Ukraina. Di tengah ketegangan global yang semakin meningkat akibat invasi Rusia ke Ukraina. Pertemuan ini dianggap sebagai momen penting untuk mencari solusi damai. Namun, Ukraina menanggapi pertemuan tersebut dengan skeptisisme, khawatir bahwa dialog tersebut dapat mengarah pada konsesi yang merugikan pihak Ukraina.
Banyak pengamat internasional berpendapat bahwa langkah Amerika Serikat untuk terlibat langsung dengan Rusia. Dalam pertemuan ini bisa memperburuk persepsi dunia terhadap perang yang sedang berlangsung. Terutama di negara-negara yang lebih netral atau belum mengambil posisi yang jelas. Sebagai salah satu negara yang menjadi korban langsung dari agresi Rusia. Ukraina memiliki kepentingan besar untuk memastikan bahwa setiap langkah diplomatik tidak mengorbankan keadilan atau memberi ruang bagi kompromi yang merugikan.
Reaksi Dunia Internasional terhadap Penundaan Kunjungan Zelenskiy
Penundaan kunjungan Zelenskiy ke Arab Saudi memicu berbagai reaksi, baik dari negara-negara Barat maupun Timur Tengah. Beberapa pihak, termasuk negara-negara Uni Eropa, menyatakan dukungannya terhadap keputusan tersebut dan memahami alasan yang mendasarinya. Juru bicara Uni Eropa, dalam pernyataan resminya, mengungkapkan bahwa langkah Ukraina ini merupakan bagian dari strategi mereka. Untuk menjaga kesatuan dan integritas negara, serta tidak menerima pembicaraan damai yang dapat merugikan kedaulatan mereka.
Namun, keputusan ini juga menarik kritik dari beberapa pihak yang berharap Ukraina dapat lebih membuka jalur diplomasi dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Terutama dengan negara-negara besar seperti Arab Saudi yang memiliki pengaruh besar di wilayah tersebut. Beberapa analis menyarankan bahwa meskipun langkah diplomatik harus hati-hati, dialog dengan negara-negara non-Blok. Termasuk Arab Saudi, tetap penting untuk memperluas dukungan internasional bagi Ukraina.
Bagaimana Dampak Keputusan Ini terhadap Hubungan Ukraina dengan Arab Saudi?
Arab Saudi, sebagai salah satu negara penting di kawasan Timur Tengah, memiliki kepentingan besar. Dalam menjaga keseimbangan antara berbagai kekuatan besar dunia, termasuk AS dan Rusia. Walaupun Arab Saudi telah mendeklarasikan posisi netral dalam konflik Ukraina. Keputusan Zelenskiy untuk menunda kunjungan ini bisa mempengaruhi hubungan diplomatik kedua negara, terutama dalam hal kerjasama ekonomi dan energi.
Sumber diplomatik dari dalam pemerintah Ukraina menyebutkan bahwa keputusan ini bukanlah sebuah penolakan terhadap Arab Saudi. Tetapi lebih sebagai pernyataan tegas tentang bagaimana Ukraina memandang posisi negara-negara besar yang terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia. “Kami menghormati Arab Saudi, tetapi kami tidak bisa berpura-pura bahwa situasi ini tidak berdampak pada keputusan kami,” tambah sumber tersebut.