London, 21 Februari 2025 – Shell, salah satu perusahaan energi terbesar dunia, memperkirakan bahwa permintaan gas alam cair (LNG) global akan mengalami lonjakan sebesar 60% pada tahun 2040. Prediksi ini didasarkan pada tren pertumbuhan yang kuat di berbagai wilayah, dengan Asia diperkirakan menjadi motor utama yang mendorong ekspansi permintaan LNG di masa depan.
Asia Jadi Pemimpin Pertumbuhan Permintaan LNG
Menurut laporan yang diterbitkan oleh Shell, kawasan Asia, terutama China dan India, akan memainkan peran utama dalam lonjakan permintaan LNG global. Negara-negara di Asia Tenggara juga diperkirakan akan mencatatkan peningkatan permintaan yang signifikan. Seiring dengan upaya mereka untuk beralih dari energi fosil tradisional menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Dalam laporan tersebut, Shell mencatat bahwa penggunaan LNG sebagai sumber energi akan meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan energi di negara-negara berkembang yang terus mempercepat industrialisasi dan urbanisasi. Salah satu alasan utama yang mendasari proyeksi ini adalah transisi negara-negara tersebut ke energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan LNG dianggap sebagai bahan bakar yang lebih bersih dibandingkan dengan batu bara.
Faktor Pendorong Pertumbuhan Permintaan LNG
Beberapa faktor utama yang mendukung prediksi kenaikan permintaan LNG ini antara lain:
- Kebutuhan Energi yang Terus Meningkat di Asia: Negara-negara di Asia, khususnya China dan India, yang merupakan dua ekonomi terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan pesat dalam permintaan energi. Menurut laporan Shell, China saja akan menyumbang hampir sepertiga dari total permintaan LNG global pada 2040.
- Transisi ke Energi Bersih: Negara-negara Asia semakin berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan mereka terhadap energi fosil yang lebih kotor seperti batu bara dan minyak. Sebagai hasilnya. LNG dipandang sebagai solusi peralihan yang ideal karena lebih ramah lingkungan. Mengeluarkan emisi karbon yang lebih rendah daripada bahan bakar fosil lainnya.
- Diversifikasi Sumber Energi: Banyak negara yang berusaha untuk mendiversifikasi sumber energi mereka dengan mengurangi ketergantungan pada satu sumber energi, seperti batu bara atau minyak. LNG memberikan fleksibilitas dalam penyediaan energi karena bisa dipindahkan dengan kapal, memungkinkan negara-negara untuk mengimpor gas dari berbagai sumber.
- Kemajuan Teknologi dan Infrastruktur: Salah satu hambatan besar bagi pertumbuhan pasar LNG adalah biaya infrastruktur yang tinggi. Seperti pembangunan terminal regasifikasi dan pipa. Namun, dengan kemajuan teknologi dan peningkatan investasi di sektor ini, distribusi LNG diperkirakan akan semakin efisien dan terjangkau. Membuka peluang lebih banyak negara untuk beralih ke LNG.
Peran Shell dalam Mendorong Pasar LNG
Shell, sebagai salah satu perusahaan yang terdepan dalam produksi dan distribusi LNG, terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur LNG global. Mereka juga terlibat dalam berbagai proyek besar yang bertujuan untuk memperluas pasokan dan distribusi LNG ke negara-negara yang sedang berkembang, terutama di Asia.
Menurut Ben van Beurden, CEO Shell, “Kami melihat LNG sebagai bagian penting dari transisi energi global. Dalam dekade-dekade mendatang, permintaan LNG akan semakin meningkat, dan Asia akan memimpin permintaan tersebut. Shell berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan ini dengan mengembangkan kapasitas produksi dan distribusi LNG secara berkelanjutan.”
Sebagai bagian dari komitmennya, Shell juga bekerja sama dengan pemerintah dan perusahaan di negara-negara Asia. Untuk membantu membangun infrastruktur energi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan permintaan LNG. Ini termasuk pembangunan terminal LNG, serta pengembangan teknologi yang memungkinkan pengangkutan dan penyimpanan LNG yang lebih efisien.
Dampak Ekonomi dan Lingkungan
Laju pertumbuhan permintaan LNG ini memiliki implikasi besar, baik dari sisi ekonomi maupun lingkungan. Secara ekonomi, peningkatan permintaan LNG akan membuka peluang bagi sektor energi, menciptakan lapangan kerja baru, dan merangsang investasi dalam infrastruktur energi. Hal ini diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor-sektor lain, seperti industri manufaktur dan transportasi.
Di sisi lain, dari perspektif lingkungan, transisi ke LNG dapat membantu mengurangi emisi karbon global. Karena LNG lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya. Meskipun demikian, pengurangan emisi yang signifikan hanya dapat tercapai jika penggunaan LNG dilengkapi dengan kebijakan dan teknologi yang lebih berfokus pada pengurangan jejak karbon secara keseluruhan.