PM Inggris Starmer Tawarkan Pengiriman Pasukan Penjaga Perdamaian ke Ukraina

Pasukan Penjaga Perdamaian ke Ukraina

LONDON, 14 Februari 2025 – Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, mengungkapkan tawaran kontroversial untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Dalam upaya mendukung gencatan senjata dan proses perdamaian yang tengah berlangsung. Pernyataan tersebut disampaikan pada konferensi pers di London pada Selasa, 13 Februari 2025, yang langsung mencuri perhatian dunia internasional.

Starmer menegaskan bahwa Inggris siap untuk berperan aktif dalam mendukung Ukraina di tengah ketegangan yang terus meningkat. Akibat konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun antara Ukraina dan Rusia. Tawaran pengiriman pasukan penjaga perdamaian ini akan dipertimbangkan dalam kerangka kerja sama internasional. Di mana Inggris berharap bisa memainkan peran penting dalam mendorong kesepakatan damai yang inklusif dan berkelanjutan.

Tawaran PM Starmer: Pasukan Penjaga Perdamaian untuk Meningkatkan Keamanan di Ukraina

Dalam pernyataan resminya, PM Keir Starmer menjelaskan bahwa Inggris siap mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Untuk membantu memonitor dan menjaga gencatan senjata yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. “Kami percaya bahwa Inggris, sebagai salah satu negara dengan pengalaman luas dalam misi perdamaian internasional. Memiliki tanggung jawab untuk mendukung stabilitas di wilayah ini,” kata Starmer.

Namun, tawaran ini tidak terlepas dari tantangan besar. Beberapa pihak mempertanyakan kesiapan Inggris dalam mengirimkan pasukan ke zona konflik yang masih bergejolak. Sementara yang lain khawatir bahwa langkah ini dapat meningkatkan ketegangan dengan Rusia yang terus memantau setiap perkembangan terkait keterlibatan negara-negara Barat dalam konflik tersebut.

Starmer menekankan bahwa keterlibatan pasukan penjaga perdamaian tidak akan berfokus pada terlibat langsung dalam pertempuran. Tetapi lebih pada menjaga wilayah yang damai dan memastikan bahwa perjanjian gencatan senjata dapat berjalan dengan efektif. Sebagai negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional lainnya. Inggris percaya bahwa ini adalah kontribusi yang dapat memberikan dampak positif terhadap perdamaian global.

Dukungan dan Penolakan terhadap Tawaran PM Starmer

Kabar mengenai tawaran ini telah menimbulkan berbagai reaksi di dalam dan luar negeri. Di Inggris, sejumlah anggota parlemen mendukung keputusan Starmer, dengan alasan bahwa Inggris memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung Ukraina yang telah menjadi korban agresi Rusia. “Ini adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa perdamaian dapat tercapai. Inggris harus berperan dalam mendorong gencatan senjata yang lebih luas,” ujar beberapa anggota parlemen dari Partai Buruh yang mendukung Starmer.

Namun, tawaran tersebut juga mendapat penolakan dari pihak-pihak yang khawatir. Bahwa keterlibatan Inggris dalam pengiriman pasukan dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada. “Kami harus berhati-hati dalam melibatkan pasukan kami dalam konflik internasional yang tidak melibatkan langsung kepentingan nasional kami,” kata salah seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif.

Pihak Rusia juga telah memberikan tanggapan negatif terhadap rencana ini. Juru bicara Kremlin mengingatkan bahwa keterlibatan pasukan negara-negara Barat di Ukraina akan memicu eskalasi lebih lanjut dalam konflik yang sudah sangat kompleks ini. “Kami memperingatkan bahwa setiap langkah yang melibatkan pasukan asing di Ukraina akan semakin memperburuk keadaan,” ujar juru bicara Kremlin.

Dampak Langkah Ini terhadap Hubungan Internasional

Jika tawaran ini diterima, pengiriman pasukan penjaga perdamaian Inggris ke Ukraina bisa memperburuk hubungan Inggris dengan Rusia, yang telah mengalami ketegangan hebat sejak awal konflik. Rusia telah memperingatkan bahwa setiap intervensi internasional dapat memicu reaksi keras dari pihak mereka. Kemungkinan besar akan mencakup sanksi lebih lanjut atau bahkan tindakan militer.

Namun, di sisi lain, langkah ini bisa meningkatkan posisi Inggris di mata negara-negara Barat dan organisasi internasional yang mendukung Ukraina. Sebagai anggota aktif dalam NATO dan PBB, Inggris bisa menunjukkan komitmennya dalam mendukung perdamaian dunia dan kestabilan internasional.

Selain itu, keterlibatan Inggris dalam upaya perdamaian ini dapat memberi kesempatan bagi negara-negara Eropa lainnya untuk bersatu dan memperkuat aliansi dengan Ukraina. Misi penjaga perdamaian bisa berfungsi sebagai sinyal bahwa negara-negara besar Barat tetap berkomitmen untuk mendukung integritas teritorial Ukraina meskipun menghadapi ancaman langsung dari Rusia.

Reaksi Dari Pihak Berwenang dan Prediksi Perkembangan Selanjutnya

Kepala negara-negara Uni Eropa dan pejabat PBB telah menyatakan kesiapan mereka untuk membahas tawaran ini lebih lanjut. Meskipun beberapa pihak menunjukkan kekhawatiran mengenai potensi risiko. Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan bahwa setiap keputusan yang melibatkan pasukan penjaga perdamaian harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan berdasarkan konsensus internasional.

“Keamanan dan perdamaian harus menjadi prioritas utama, namun langkah-langkah ini harus sejalan dengan prinsip-prinsip internasional dan dengan persetujuan semua pihak yang terlibat,” ujar Guterres dalam sebuah pernyataan.

Jika tawaran PM Starmer ini diterima oleh Ukraina dan disetujui oleh PBB, pasukan penjaga perdamaian dari Inggris kemungkinan akan mulai dikerahkan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, keputusan ini masih perlu mendapat persetujuan dari negara-negara besar lainnya dalam Dewan Keamanan PBB, yang kemungkinan besar akan menjadi titik penentuan bagi kelanjutan rencana ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *