Menteri Zon: Pertanian di Indonesia Tidak Lepas dari Kebudayaan

Menteri Zon: Pertanian di Indonesia Tidak Lepas dari Kebudayaan

Jakarta, 22 Februari 2025 – Pertanian di Indonesia Tidak Lepas. Menteri Pertanian Republik Indonesia, Zon Prasetyo, menegaskan bahwa sektor pertanian di Tanah Air memiliki keterkaitan erat dengan kebudayaan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan dalam forum diskusi nasional bertajuk “Masa Depan Pertanian Berbasis Kearifan Lokal” yang diadakan di Jakarta, Jumat (21/2).

Menteri Zon menekankan bahwa pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, tetapi juga mencerminkan identitas dan warisan budaya bangsa. “Di berbagai daerah, pertanian berkembang seiring dengan tradisi dan nilai-nilai lokal. Teknik bercocok tanam, pola irigasi, hingga sistem panen yang digunakan masyarakat tidak terlepas dari kebiasaan yang diwariskan secara turun-temurun,” ujarnya dalam pidatonya.

Pertanian sebagai Cerminan Budaya Lokal

Menteri Zon menjelaskan bahwa praktik pertanian di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, tergantung pada kondisi geografis dan budaya setempat. Misalnya, di Bali terdapat sistem irigasi subak yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Sistem ini tidak hanya berfungsi untuk mengairi sawah, tetapi juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali yang harmonis dengan alam.

Di Jawa, masyarakat mengenal konsep tumpangsari, yakni metode bercocok tanam dengan menanam beberapa jenis tanaman secara bersamaan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Sementara itu, di Papua, teknik berburu dan meramu masih menjadi bagian dari sistem pertanian tradisional yang mempertahankan kearifan lokal suku-suku asli.

“Pola pertanian di setiap daerah menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dengan lingkungan mereka. Hal ini membuktikan bahwa pertanian di Indonesia tidak hanya berbicara soal produksi pangan, tetapi juga soal identitas dan keberlanjutan budaya,” kata Menteri Zon.

Tantangan dan Peluang Pertanian di Indonesia Tidak Lepas

Meskipun memiliki akar budaya yang kuat, sektor pertanian di Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam menghadapi modernisasi dan perubahan iklim. Menteri Zon mengakui bahwa banyak metode pertanian tradisional yang mulai ditinggalkan karena dianggap kurang efisien dibandingkan teknologi pertanian modern.

Namun, ia menekankan bahwa modernisasi tidak boleh menghilangkan esensi budaya yang melekat pada pertanian Indonesia. “Kita perlu menemukan keseimbangan antara inovasi teknologi dan pelestarian budaya. Kearifan lokal yang telah terbukti berabad-abad dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam menghadapi krisis pangan dan perubahan iklim,” ujarnya.

Baca Artikel Lainnya : Pemimpin Daerah Harus Bisa Belajar Nilai-Nilai Etika dari Akademi Militer

Salah satu solusi yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian adalah program integrasi teknologi modern dengan sistem pertanian tradisional. Misalnya, penggunaan drone untuk pemantauan lahan dan analisis tanah diterapkan tanpa menghilangkan metode pengelolaan sawah berbasis komunitas.

Selain itu, pemerintah juga mendorong para petani muda untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dalam praktik pertanian mereka. “Kita ingin mengajak generasi muda untuk memahami bahwa pertanian bukan pekerjaan kuno, tetapi sektor yang penuh potensi dan memiliki nilai budaya yang tinggi,” tambahnya.

Masa Depan Pertanian Berbasis Budaya

Menteri Zon optimistis bahwa dengan pendekatan yang tepat, pertanian berbasis budaya dapat terus berkembang di Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa beberapa negara mulai melirik konsep agro-culture tourism atau pariwisata berbasis pertanian sebagai strategi baru untuk meningkatkan kesejahteraan petani tanpa harus mengorbankan tradisi.

“Ke depan, kita akan lebih banyak mengembangkan konsep pertanian yang tidak hanya menghasilkan pangan, tetapi juga menjadi daya tarik wisata dan edukasi. Dengan begitu, generasi muda semakin tertarik untuk kembali ke sektor pertanian,” kata Zon.

Sebagai langkah nyata, Kementerian Pertanian berencana membangun pusat penelitian dan pengembangan pertanian berbasis kearifan lokal di beberapa daerah.

Dengan berbagai upaya tersebut, diharapkan pertanian Indonesia tetap menjadi tulang punggung perekonomian sekaligus penjaga warisan budaya bangsa. “Kita tidak bisa memisahkan pertanian dari kebudayaan. Justru, pertanian yang berbasis budaya akan membuat Indonesia semakin kuat dan berdaulat dalam sektor pangan,” tutup Menteri Zon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *