Kemenangan Reuters atas kontrak besar yang dikeluarkan oleh Pentagon baru-baru ini menimbulkan reaksi keras dari sejumlah tokoh terkemuka. Termasuk mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan CEO Tesla, Elon Musk. Kontrak yang bernilai miliaran dolar ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur dan teknologi pertahanan negara. Namun menjadi perdebatan setelah Reuters diumumkan sebagai pihak yang memenangkannya. Banyak yang menganggap keputusan ini sebagai langkah kontroversial, terutama mengingat ketegangan antara para pemimpin bisnis besar dan lembaga-lembaga pemerintahan.
Apa yang Terjadi dengan Kontrak Pentagon?
Pada 12 Februari 2025, Pentagon mengumumkan bahwa Reuters telah memenangkan kontrak penting. Berkaitan dengan pengadaan teknologi data dan sistem informasi yang akan digunakan untuk mendukung berbagai operasi militer AS. Kontrak ini, yang diperkirakan bernilai lebih dari $10 miliar. Bertujuan untuk menyediakan infrastruktur penting dalam mengelola data dan mendukung operasi strategis di seluruh dunia. Kemenangan Reuters dalam tender ini memicu kontroversi. Terutama karena perusahaan berita ini sebelumnya belum memiliki rekam jejak yang signifikan dalam proyek-proyek pertahanan besar.
Donald Trump dan Elon Musk, yang dikenal sebagai pesaing kuat dalam industri teknologi dan media, tidak bisa menyembunyikan ketidaksetujuan mereka. Keduanya menyuarakan kekecewaan atas keputusan Pentagon, yang mereka anggap merugikan sektor swasta Amerika dan berpotensi merugikan keamanan negara.
Reaksi Donald Trump Terhadap Keputusan Pentagon
Donald Trump, yang selama masa pemerintahannya memiliki hubungan yang kuat dengan industri pertahanan dan teknologi, menyatakan kekecewaannya melalui akun media sosialnya. Dalam sebuah unggahan, Trump menulis, “Keputusan Pentagon ini menunjukkan betapa buruknya pengambilan keputusan yang dibuat di Washington. Kenapa kita memberikan kontrak besar seperti ini kepada perusahaan media yang tidak memiliki pengalaman dalam bidang pertahanan? Ini adalah langkah mundur yang besar.”
Trump juga menambahkan bahwa keputusan ini dapat memperburuk hubungan antara sektor swasta dengan pemerintah. Pada gilirannya bisa memperlambat kemajuan teknologi pertahanan yang dibutuhkan oleh AS. “Kita perlu melindungi industri kita dan memastikan kontrak-kontrak besar ini diberikan kepada perusahaan yang benar-benar tahu bagaimana melindungi negara kita, bukan perusahaan media yang tidak berhubungan dengan pertahanan,” kata Trump.
Elon Musk Tidak Terima dengan Keputusan Pentagon
Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, juga menanggapi keputusan Pentagon dengan kecewa. Musk, yang terkenal dengan proyek-proyek ambisiusnya dalam industri teknologi dan luar angkasa, merasa bahwa keputusan ini sangat merugikan perusahaan-perusahaan inovatif yang sudah lama berkontribusi pada kemajuan teknologi. Melalui akun Twitter-nya, Musk menyatakan, “Saya percaya bahwa kontrak ini harus diberikan kepada perusahaan yang memiliki pengalaman nyata dalam teknologi canggih, bukan media yang hanya berfokus pada berita.”
Sebagai pengusaha yang memimpin beberapa perusahaan besar yang bekerja sama dengan pemerintah AS, Musk menilai keputusan ini bisa menjadi sinyal buruk bagi industri swasta. “Ini bukan hanya tentang bisnis, ini tentang masa depan negara kita. Bagaimana bisa kita mempercayakan pertahanan kita pada perusahaan yang tidak punya kapasitas dalam bidang ini?” tambah Musk.
Mengapa Reuters Memenangkan Kontrak ini?
Meskipun keputusan Pentagon memicu kontroversi, pihak kementerian pertahanan AS membela pilihannya. Dengan alasan bahwa Reuters memiliki kemampuan teknis untuk menyediakan platform data yang sangat dibutuhkan untuk mendukung berbagai operasi militer. Reuters, yang terkenal dengan keahliannya dalam menyediakan data dan analisis secara real-time. Diklaim memiliki infrastruktur yang mampu menangani kebutuhan data besar yang diminta oleh Pentagon.
Menurut sumber dari Pentagon, keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap berbagai perusahaan yang berpartisipasi dalam tender tersebut. Meskipun perusahaan lain, termasuk Tesla dan beberapa kontraktor pertahanan besar lainnya, turut serta, Reuters dinilai lebih unggul dalam hal kemampuan pengolahan data yang besar dan pengembangan teknologi informasi canggih.
Dampak Keputusan Pentagon terhadap Dunia Bisnis
Kemenangan Reuters dalam mendapatkan kontrak Pentagon ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pelaku industri, khususnya perusahaan-perusahaan teknologi besar yang selama ini berkompetisi dalam tender besar pemerintah. Banyak yang mempertanyakan apakah keputusan ini akan membuka jalan bagi lebih banyak perusahaan non-pertahanan untuk ikut serta dalam proyek-proyek strategis pemerintah di masa depan.
Namun, beberapa pengamat mengingatkan bahwa keputusan ini bisa berdampak negatif pada hubungan antara sektor bisnis dan pemerintah AS. “Ini adalah sinyal bahwa pemerintah mulai mencari solusi alternatif yang mungkin tidak konvensional, tetapi kita harus berhati-hati agar keputusan-keputusan seperti ini tidak mempengaruhi stabilitas industri pertahanan kita,” ujar seorang analis industri pertahanan yang tidak ingin disebutkan namanya.